Sabtu, 28 Februari 2015

Setitik Benderang

Setitik benderang 

Ketika tuhan punya kamu dan kamu 
tanpa pilih dia memberi cahaya 
aku tahu dia timbangan emas dunia akhirat 
memberi karya yang benar-benar maha dahsyat 

aku tahu kalau tuhan itu ada dan satu 
merawat senja dalam merah dan jingga 
hitam dan putih warna bumi sementara ini
meratapi jengah kelam takjub benderang di tanah tua ini 

filosifi hidup sudah tumpah ruah jadi satu 
tanpa hakikat dan hakikiti yang kuat dan bersehaja 
ketika bulan tumbuh jadi indah dan jadi sosok mata seluruh dunia
ketika matahari punya duri yang dia banggakan 

lalu, kita bisa apa? 
tanpa karya kita tidak bisa jadi orang 
dialah tuhan yang benar-benar memberi cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar